art pattern texture abstract

ADA 9 KEAJAIBAN ISTIGHFAR (PART II)

Yang kedua istighfar sebab utama datangnya rezki, Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an apa yang diucapkan oleh lisan Nabi-Nya yang mulia Nuh عَلَيْهِ السَّلَامُ dalam surah Nuh ayat 10 – 12:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ

Artinya:

maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun,

يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ

Artinya:

niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,

وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ

Artinya:

dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”

Juga dalam surah Hud ayat 52:

وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ

Artinya:

Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.”

Al-Qurtubi Rahimahullah berkata tentang tafsir surah Hud ayat 52, “Di dalam ayat-ayat ini terdapat dalil bahwa istighfar digunakan untuk meminta rezki dan hujan”. Juga Ibnu Katsir Rahimahullah berkata dalam tafsir beliau surah Hud ayat 25, “Jika kalian bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah serta kalian mentaatinya niscaya Allah akan memperbanyak rezki kalian, memberikan kalian minum dengan nikmat-nikmat langit, mengeluarkan untuk kalian nikmat-nikmat bumi, menumbuhkan untuk kalian tumbuh-tumbuhan, mengalirkan untuk kalian air dan menjadikan untuk kalian kebun-kebun di dalamnya terdapat berbagai macam buah-buahan dan dia menyelengi diantara kebun-kebun tersebut sungai-sungai yang mengalir”.

Yang ketiga, istighfar sebab masuk ke dalam surga. Sebagaimana kita sudah tahu bersama-sama dzikir pagi dan petang yang sangat dianjurkan adalah membaca sayyidul istighfar (tuannya istighfar) yaitu lafadzhnya sebagaimana dinukil dari Nabi ﷺ, beliau mengatakan:

للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Artinya:

Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Rabbku, penciptaku. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang terlah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu, aku senantiasa berada dalam perjanjian bersamamu (maksudnya mentauhidkan Allah dan tidak bermaksiat) dan aku yakin akan janji-Mu tentang pahala bagi orang-orang mukmin semampuku, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang aku perbuat, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku serta aku mengakui dosaku oleh karena itu ampunilah aku karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.

Kata Nabi ﷺ, “Siapa yang mengucapkan ini, dia mengucapkan pada pagi dan di sore hari dengan yakin dalam hatinya kemudian dia meninggal pada hari itu sebelum tiba di sore hari, dia pasti masuk ke dalam surga. Dan siapa yang mengucapkan sekali saja walaupun di malam hari kemudian dia mati sebelum tiba pagi hari, dia pasti masuk ke dalam surga”.

Yang keempat, istighfar adalah sebab dihapuskannya dosa. Qatadah Rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Al-Qur’an menunjuki kalian tentang penyakit dan penyembuhannya yaitu dosa adalah penyakit dan penyembuhannya adalah istighfar”. Allah berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 135:

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

Artinya:

dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.

Yang kelima, istighfar mencegah hukuman dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Al-Hasan Basri Rahimahullah berkata, “Wahai anak Adam, meninggalkan dosa ringan bagimu daripada mencari taubat dan ketahuilah bahwasannya pada saat kau meninggalkan perbuatan dosa atau kau beristighfar pada saat berbuat dosa maka adzab Allah tidak akan datang”. Hal tersebut dikarenakan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman dalam surah Al-Anfal ayat 33:

وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Artinya:

Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan.

Yang keenam, istighfar sebab diangkatnya derajat. Dalam sebuh hadist riwayat Ahmad dengan sanad Hasan (ajarkan bab ini kepada anak anda) kata baginda Nabi ﷺ, “Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi mengangkat derajat seseorang hamba shalih di surga sehingga dia bertanya, wahai Rabbku dari mana nikmat ini hamba dapatkan? Maka kata Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dari istighfar anakmu untukmu”.

Yang ketujuh, istighfar adalah sebab disucikan hati. Sebagaimana Nabi ﷺ bersabda, “Kalau seorang mukmin berbuat dosa akan menjadi titik hitam dalam hatinya kalu dia bertaubat kemudian dia beristighfar kepada Allah, meninggalkan dosanya maka akan diangkat noda hitam itu di dalam hatinya. Dan kalau seandainya dia bertaubat dan meninggalkannya serta beristighfar hatinya kembali bersih darinya dan kalau dia tambah melakukan dosa maka bertambah pula titik hitam itu sampai menutupi seluruh hatinya”.

Dan itulah makna kalimat Araan dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:

كَلَّا بَلْ ۜرَانَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

Artinya:

Sekali-kali apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka (QS. Al-Mutafifin: 14).

Yang kedelapan, istighfar adalah sebab memperoleh anak dan keturunan. Dinukil dalam sebuah riwayat disebutkan oleh Abu Hanifah Rahimahullah dalam musnatnya bahwasannya seseorang datang mengeluh dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu’anhuma, seseorang mengeluh kepada Nabi ﷺ lalu berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku, semua orang memiliki anak tetapi aku sendiri yang tidak mempunyai anak”. Maka kata Nabi ﷺ, “Mana kau dari 2 senjatamu, memperbanyak sedekah dan istighfar maka dengannya kau akan diberikan rezki”. Kata Jabir bin Abdillah, orang itupun mengamalkan lalu saya menyaksikan orang itu dikaruniai 9 orang anak semuanya laki-laki.

Yang kesembilan, istighfar adalah sebab menikmati kesehatan dan kekuatan sebagaimana telah dijelaskan di atas dalam surah Hud ayat 52, dengan potongan surah yang artinya istighfar menyebabkan bertambahnya kekuatan di atas kekuatan. Ada sebuah kisah seseorang di Irak dahulu pernah berdagang kemudian dia menemukan semua pedagang di pasar laku barangnya kecuali dia dan dia orang miskin. Dia mengatakan sayapun dahulu di dekat barang saya sampai menjelang sore belum laku-laku.

Maka tiba-tiba saya mengingat sabda Nabi ﷺ, “Siapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan memberikan kelapangan dari setiap kesedihannya dan jalan keluar dari setiap masalahnya dan juga maka Allah akan memberikan rezki dari tempat yang tidak di sangka-sangka”. Maka dia bilang sayapun beristighfar kepada Allah dan terjadi satu keajaiban yang luar biasa ternyata datang kepadaku hampir seluruh pedagang pasar dan mereka memperebutkan barang daganganku.

Yang terakhir kisah seseorang yang bernama Abu Yusuf. Di musim haji seorang Syeikh dalam kisah ini tidak disebutkan siapa namanya sedang menyampaikan masalah istighfar, datang seseorang setelah pengajian bernama Abu Yusuf lalu berkata, “Syeikh saya ingin bercerita tentang manfaat istighfar yang anda sampaikan tadi”. Kata Syeikhnya, “Silahkan”.

Dia bilang saya menikah bertahun-tahun tidak punya anak sama sekali dan saya sama istri saya sedih lalu suatu waktu saya pernah mendengarkan sebuah siaran tentang makna firman Allah surah Nuh ayat 10 – 12 bahwasannya orang kalau istighfar akan diturunkan hujan dari langit, diberikan keturunan dan juga harta. Lalu saya mengatakan kepada istri saya, “Wahai Ummu Yusuf, ayo kita istighfar, sudah bertahun-tahun kita berusaha berobat sana-sini tidak punya anak”. Maka dia sama istrinya mengatakan, “Kamipun beristighfar tidak mengenal waktu, tidak mengenal tempat (kecuali di WC kita tidak membaca istighfar), di tempat tidur, di ruang makan, di halaman, dimana saja selalu baca”. Dan سبحان الله kata dia, “Syeikh bulan itu Ummu Yusuf hamil dan lahirlah Yusuf”.

Begitu selesai hamil lagi masa nifas, saya bilang Ummu Yusuf, kita sudah bertahun-tahun tidak punya anak, ayo kita istighfar kepada Allah untuk anak yang kedua. Lalu kata dia, “Anda tahu Syeikh, selesai masa nifas Ummu Yusuf hamil dan kami dapat lagi anak kedua, dua-duanya anak laki-laki”. Setelah lahir anak kedua di masa nifas, saya katakan lagi, “Wahai Ummu Yusuf, kita beristighfar kepada Allah untuk anak yang ketiga”. Maka saya dan Ummu Yusuf beristighfar untuk anak yang ketiga dan ternyata selesai masa nifas hamil dan juga melahirkan di tahun ketiga anak laki-laki yang ketiga.

Kata Syeikhnya, “Semoga Allah berkahi. Itu benar-benar firman Allah, Allah mengatakan, Allah tidak akan pungkiri janjinya”. Dia mengatakan belum selesai kisah saya Syeikh, setelah itu Ummu Yusuf berkata, “Wahai Abu Yusuf, kita berhenti dulu beristighfar untuk memohon anak tapi tetap istighfar untuk yang lainnya tetapi permohonan anak berhenti dulu sampai anak-anak besar”. Kami sepakat lalu 2 – 3 tahun kemudian saya mengatakan, “Ummu Yusuf sekarang saatnya kita minta agar Allah memberikan kita anak perempuan yang cantik dan shaliha”. Maka kamipun beristighfar dan ternyata Ummu Yusuf hamil dan sekarang saya di musim haji, Wahai Syeikh, sedang datang bersama Ummu Yusuf yang baru saja melahirkan bersama dengan bayinya yaitu bayi perempuan.

Sumber: Ustadz Khalid Basalamah


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *