Paling tidak ada 9 manfaat yang bisa kita dapatkan dari bersedekah. Yang pertama sedekah akan mensucikan jiwa, akan membuat jiwa ini jadi bersih, jadi baik. Kalau hati keras dan malas beribadah serta malah terbuka pintu maksiat maka sedekah salah satu pintu utama untuk mensucikan jiwa sebagaimana Allah sebutkan dalam surah At-Taubah ayat 103:
خُذۡ مِنۡ اَمۡوَالِهِمۡ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمۡ وَتُزَكِّيۡهِمۡ بِهَا وَصَلِّ عَلَيۡهِمۡؕ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمۡؕ وَاللّٰهُ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ
Artinya:
Ambillah zakat atau sedekah dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Yang dimaksud dengan “dan mensucikan jiwa mereka” adalah membersihkan dosa-dosa mereka, melapangkan dada-dada mereka serta membukakan semua pintu-pintu kebaikan dalam kehidupan mereka.
Yang kedua sedekah adalah bentuk ketundukan kepada sang pencipta yaitu Allah. Allah سبحانه و تعالى menyebutkan dalam Al-Qur’an mengingatkan kepada kita kekal ditemankan oleh orang-orang beriman sampai hari kiamat. Kalau sedekah yang dikeluarkan akan mendatangkan kebahagiaan dan kalau tidak dikeluarkan justru akan menjadi penyesalan di hari kiamat dalam surah Ibrahim ayat 31, Allah berfirman:
قُلْ لِّـعِبَادِىَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا يُقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَيُنۡفِقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِىَ يَوۡمٌ لَّا بَيۡعٌ فِيۡهِ وَلَا خِلٰلٌ
Artinya:
Katakanlah (Muhammad) kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman, “Hendaklah mereka melaksanakan shalat, menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan secara sembunyi atau terang-terangan sebelum datang hari, ketika tidak ada lagi jual beli dan persahabatan”.
Juga dalam surah Al-Baqarah ayat 254, Allah berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِىَ يَوۡمٌ لَّا بَيۡعٌ فِيۡهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌ ؕ وَالۡكٰفِرُوۡنَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zhalim.
Yang ketiga seorang mukmin akan terlindungi pada hari kiamat dengan sedekahnya. Dikatakan dalam sebuah hadist dari ‘Uqbah bin Amir al-Juhani Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata saya mendengarkan Rasulullah ﷺ bersabda, “setiap orang nanti pada hari kiamat akan dilindungi oleh sedekahnya dimana Allah سبحانه و تعالى sedang ditunggu untuk mengadili para hamba-hamba atau kata Nabi ﷺ hingga Allah memutuskan diantara manusia” dan hadist ini disebutkan Ibnu Huzaimah dan dikatakan sanatnya shahih berdasarkan syarat muslim. Abul Khair salah satu perawih hadist ini setelah membaca dan menghafalnya maka dia dikatakan oleh orang-orang disekitarnya tidak pernah lewat satu hari pun kecuali dia langsung bersedekah walaupun hanya dengan sepotong kue atau sebutir bawang saja.
Juga dalam hadist lain diriwayatkan Bukhari Muslim sebagaimana disebutkan hadist yang cukup panjang ada tujuh orang akan dinaungi Allah pada hari kiamat, tidak ada naungan kecuali naungan Allah salah satunya adalah seseorang yang bersedekah dengan tangan kanannya sampai tangan kirinya tidak mengetahui artinya kalau tangan kiri saja tidak tahu bagaimana dengan orang lain bisa mengetahuinya. Dia berusaha selalu bersedekah dan mengejar rahmat Allah dari situ.
Yang keempat sedekah akan menjauhkan dari musibah, cobaan, bahkan kematian buruk. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist diriwayatkan Tabarani dalam kitab Al-Kabir dengan sanat hasan kata Rasulullah ﷺ, “perbuatan-perbuatan baik dan kepatuhan kepada Allah akan menghindarkan diri dari pintu-pintu keburukan, sedekah yang tersembunyi akan memadamkan amarahnya sang pencipta Allah dan menyambung tali sillaturahim akan menambah umur”. Di dalam hadist yang lain dari Anas bin Malik Radiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah ﷺ bersabda, “ketahuilah bahwasannya sedekah dapat memadamkan amarahnya sang pencipta karena sudah melanggar dan menghindarkan diri dari kematian yang buruk”.
Kata Ibnul Arabi Al-Maliki Rahimahullah, “hakikat daripada terhindar dari kematian buruk adalah kematian dalam kondisi bermaksiat”. Sementara Al-Mubarak Furi Rahimahullah mengatakan Al-Iraqi berkata, “secara zhahir maksud kematian buruk ialah kematian yang mana Rasulullah ﷺ berlindung kepada Allah darinya berupa hancur, jatuh, tenggelam, kebakaran, tergoda syaitan pada saat sedang menghadapi skaratil maut atau terbunuh pada saat lari dari kancah peperangan atau apapu yang merupakan penilaian manusia itu adalah mati yang buruk”.
Yang kelima sedekah adalah pelita kehidupan akan memberikan cahaya pada wajah, pada tubuh, pada perilaku-perilaku, pada rumah tangga, pada usaha, pada interaksi dengan manusia. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadist yang shahih diriwayatkan Imam Muslim kata Nabi ﷺ, “bersuci itu adalah bagian daripada keimanan, Alhamdulillah kalau diucapkan akan memenuhi timbangan pada hari kiamat, Subhanallahu wa Alhamdulillah memenuhi apa yang berada antara langit dan bumi, shalat itu akan menjadi cahaya kehidupan sementara sedekah akan menjadi pelita kehidupan, sabar itu akan menjadi penolong sedangkan Al-Qur’an bisa menjadi hujjah terhadapmu atau menjadi penolongmu. Apabila kau meninggalkannya maka dia akan menjadi hukuman bagimu dan kalau kau mengamalkan isinya maka dia akan menyelamatkanmu. Setiap manusia berusaha untuk menjual dirinya dan menyelamatkannya, diantara mereka ada yang membebaskan dirinya dengan kebaikan-kebaikan dan ada yang menghancurkannya dengan kemaksiatan”.
Yang keenam sedekah itu bisa menebus seorang muslim dari hukuman sang pencipta Allah. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist kata Nabi ﷺ menceritakan tentang Nabi Yahya ‘Alaihissalam beliau pernah berkata kepada umatnya, “saya memerintahkan kalian untuk bersedekah karena yang demikian itu seperti seseorang yang sedang ditawan oleh musuh dan mereka mengikat erat tangannya kelehernya dan dihadapkan untuk dipenggal lehernya kemudian dia pun berkata kepada orang-orang yang akan memenggalnya, saya menebus diriku dengan seluruh harta yang aku miliki, akhirnya mereka pun melepaskannya”. Nabi ﷺ telah menyerupakan seorang pemberi sedekah seperti tawanan lalu sedekah hadir untuk membebaskan dia.
Yang ketujuh Allah akan mengembalikan apa yang di keluarkan, sedikit yang dikeluarkan maka Allah akan memberikan besar. Dengan mengeluarkan sekali sedekah apapun sifatnya maka pada saat itu minimal balasan Allah sepuluh kali lipat bahkan bisa mencapai 700 kali lipat dan kelipatan-kelipatan yang banyak. Allah menyebutkan dalam surah Saba’ ayat 39:
قُلۡ اِنَّ رَبِّىۡ يَبۡسُطُ الرِّزۡقَ لِمَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖ وَيَقۡدِرُ لَهٗ ؕ وَمَاۤ اَنۡفَقۡتُمۡ مِّنۡ شَىۡءٍ فَهُوَ يُخۡلِفُهٗ ۚ وَهُوَ خَيۡرُ الرّٰزِقِيۡنَ
Artinya:
Katakanlah hai Muhammad kepada hamba-hambaKu, “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.
Di dalam sebuah hadist yang shahih diriwayatkan Imam Muslim kata Nabi ﷺ, Allah berfirman hadist Qudsy, “wahai anak Adam keluarkan dulu dijalanKu maka Aku akan berinfak kepadamu”. Juga dalam hadist yang lain dimana Nabi ﷺ menyebutkan dalam hadist Bukhari Muslim, “tidaklah satu hari lewat kecuali Allah menurunkan malaikat 2 orang, yang satu berkata ya Allah berilah ganti rezeki yang luas bagi orang yang berinfak dan yang satu lagi mengatakan ya Allah berikanlah kebinasaan dan kesempitan hidup bagi orang yang kikir”.
Yang kedelapan pahala sedekah tidak pernah terputus dan akan terus dipanen oleh orangnya walaupun dia sudah meninggal dunia. Sebagaimana hadist yang mahsyur diriwayatkan oleh Imam Muslim kata Nabi ﷺ, “apabila anak Adam meninggal dunia maka terputus segala sumber pahalanya kecuali dari 3, sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendoakan dia”. Berapa banyak celengan masjid yang lewat di depan kita yang sudah jelas-jelas dipakai untuk kebaikan tetapi kita sia-siakan bahkan kita berusaha untuk mencari uang yang paling kecil padahal itu akan menjadi amal jariyah buat kita, mungkin untuk pembangunan, tempat kamar mandi atau mungkin untuk biaya kegiatan-kegiatan agama.
Berapa banyak yang bisa kita dapatkan tetapi orang sering melewatkan kotak-kotak amal tanpa memberikan sedekah. Berapa banyak orang miskin yang sudah meminta di depan matanya maka syaitan membisikkan sambil mengatakan, “orang itu masih kuat, mungkin anak pinjaman atau apalah bahasa syaitan dan dia masih bisa bernegosiasi dengan syaitan sehingga buku amalnya kosong dari sedekah pada hari itu”. Padahal jelas-jelas itu menjadi penyebab bergulirnya pahala setelah dia meninggal.
Dan yang kesembilan adalah sedekah akan menghapuskan dosa-dosa. Sebagaimana disebutkan dari Mu’azd bin Jabal Radiyallahu’anhu bahwasannya Nabi ﷺ bersabda dalam hadist shahih riwayat Tirmidzi, “ketahuilah sedekah akan menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api”. Nabi ﷺ adalah orang yang paling gemar bersedekah bahkan di dalam riwayat dijelaskan kalau Nabi ﷺ tidak pernah menolak siapapun yang meminta kepada beliau. Dari Jabir bin Abdillah Radiyallahu’anhuma beliau berkata, “tidak pernah Rasulullah ﷺ dimintai sesuatu lalu dia mengatakan tidak”.
Juga dari Anas bin Malik beliau berkata, “tidaklah Rasulullah ﷺ dimintai sesuatu kecuali pasti beliau selalu memberi”. Bahkan beliau pernah memberi seseorang yang belum masuk Islam ada domba berada di antara dua gunung sampai dia pulang ke kaumnya lalu mengatakan hai kaumku masuklah kalian kedalam Islam karena Muhammad memberikan pemberian yang membuat kita tidak akan pernah miskin. Bahkan Nabi ﷺ mengajarkan para istri beliau diantaranya beliau berkata kepada ‘Aisyah pada saat sudah mau menyembelih seekor domba lalu beliau bertanya sewaktu sudah disuruh di bagi-bagikan, “bagilah”,
Maka Nabi ﷺ balik setelah itu bertanya kepada ‘Aisyah, “apa yang tersisa darinya ‘Aisyah?”,
Maka ‘Aisyah Radiyallahu’anha berkata, “tidak ada tersisah lagi ya Rasulullah kecuali bagian lengannya saja dan itupun saya diapkan untuk anda”,
Maka kata Nabi ﷺ, “ketahuilah bahwasannya tersisa semuanya justru yang tertinggal hanyalah lengannnya saja atau pundaknya saja”, artinya yang sudah kamu sedekahkan justru itu yang kita panen pahalanya pada hari kiamat dan itu yang kekal sementara yang tertinggal yang kita makan akan habis dengan itu.
Sumber: Ustadz Khalid Basalamah