Kalau ada yang bertanya bagaimana cerai? Lalu kita lalui dunia ini bagaimana caranya? Kalau memang harus kita lalui maka ingat hadist Qudsi ini menjawab. Allah SWT berfirman kepada kita semua manusia, “wahai anak cucu Adam lowongkan waktumu untuk beribadah kepada-Ku, yakin Allah Tuhan dan tidak ada Tuhan selain Allah lalu jalankan perintah-perintah yang telah diperintahkan-Nya maka Aku akan penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku akan penuhi semua/ Aku akan hilangkan kemiskinanmu. Kalau kau tidak lalukan hal tersebut maka Aku akan membuat hidupmu sibuk dengan urusan-urusan yang tidak perlu dan Aku tidak akan menghilangkan kefakiranmu”. Di dalam hadist yang lebih dalam lagi merincikan masalah ini, hadist Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah kata Nabi Saw, “siapa yang menjadikan dunia sebagai target utamanya, tidak mau kenal yang mana halal dan haram, tidak mau tahu ada hisab atau tidak di hari kiamat, siapa yang menjadikan dunia sebagai target utamanya, Allah akan sibukkan dia/ pecah-belahkan perkara-perkaranya dengan tidak ada yang selesai masalah yang satu dan lainnya dan Allah jadikan kemiskinan di depan matanya”. Sebagai contoh ada orang pendapatannya sudah 30 juta/bulan tapi kita temukan tidak pernah sama sekali dia mengucapkan, “Alhamdulillah” selalu kurang saja karena dia menjadikan dunia sebagai targetnya sehingga dari kekayaan ini kepada kekayaan yang lain, dari perempuan ini ke perempuan yang lain, dari mobil ini ke mobil yang lain, tidak ada sedikit pun yang dia merasakan sebuah nikmat itu, semuanya kurang. Dan tidak akan walaupun dia berusaha membanting tulang bekerja keras dia juga tidak sadar ternyata yang datang kepadanya adalah sesuatu yang sudah dicatatkan untuknya saja tidak akan lebih daripada itu, di lauhmahfuz sudah ditentukan takdir rezekinya.
Sebaliknya, “siapa yang menjadikan akhirat sebagai targetnya sehingga dunia dia lalui tujuannya semua adalah akhirat maka Allah akan menyatukan seluruh perkaranya maksudnya urusannya selesai semua”. Kita temukan ada orang subhanallah targetnya akhirat di usia 40 tahun sudah bangun 10 mesjid, sudah punya banyak rumah anak yatim, Allah SWT berkahi karena targetnya akhirat. Dan Allah jadikan rasa/sifat kaya di dalam hatinya. Orang kalau dalam hatinya sifat kaya bukan di depan matanya maka selalu saja dia tahu menilai nikmat itu, minum saja enak “Alhamdulillah”, makan sedikit “Alhamdulillah”, sedikit saja dia selamat dari hampir terjadinya tabrakan “Alhamdulillah”, ambil pelajaran semua dari hal tersebut dengan selalu bersyukur. Kemudian dikatakan, “dan orang yang seperti ini pasti dunia akan datang kepadanya dalam kondisi terhina”. Pepatah bahasa Arab mengatakan yang kurang lebih artinya, “siapa yang mengejar dunia, akhiratnya akan luput, siapa yang mengejar akhirat, dunianya akan ikut”. Jadi kalau orang targetnya akhirat, dunia ini akan jadi ikut dengannya akan mudah semuanya, pernikahannya mudah, pekerjaannya mudah, rezekinya mudah semuanya karena targertnya akhirat. Tapi siapa yang menjadikan dunia sebagai targetnya, lupa dengan akhirat maka Allah akan persulit kehidupannya di dunia itu, tidak pernah selesai urusannya.
Sumber: Ustadz Khalid Basalamah