main dome with colorful ornamental elements in blue mosque

BULAN SUCI RAMADHAN (PART I)

Setelah kita sekian lama melalui umur di muka bumi ini dan juga kita akan menemui satu titik nanti pada saat ajal datang. Sering kita bahasakan sebagai bahan muhasabah kalau kita masih bisa hidup satu hari ini dan kita bisa melaluinya seperti sekarang maka maksimalkan untuk banyak bersyukur kepada Allah سبحانه و تعالى atas segala nikmat yang dilimpahkan termasuk adanya peluang-peluang untuk beramal shalih, mungkin dengan menghadiri majelis ilmu juga amal shalih yang lalu-lalu yang pernah kita lakukan dan bagaimana kita mempertahankan itu serta kesempatan masuk untuk bertaubat yang merupakan tiket untuk ke surga dari semua kesalahan masa lalu, selebihnya kita berdo’a kepada Allah سبحانه و تعالى semoga kedepannya Allah memberikan umur yang panjang dan juga keistiqamahan dalam agama.

Ramadhan adalah Lembaga training terbesar dunia, trainernya langsung sang pencipta Allah سبحانه و تعالى, para pegawai/ staff yang mengawasi langsung para malaikat. Tidak ada Lembaga training yang sehebat Ramadhan, seluruh muslim di muka bumi ini baik di benua Asia, Australia, Amerika, Afrika, selama dia seorang muslim apalagi dia sudah baligh, mereka sama mengikuti peraturan-peraturan yang sama yaitu puasa di malam hari dan shalat malam di malam hari, tentu selain mengerjakan shalat wajib 5 waktu dengan ditambah juga ibadah-ibadah lainnya. Setiap muslim pada saat itu bersaing satu sama lain untuk lebih baik ibadahnya dari pada yang lainnya.

Baik untuk lebih baik dari dirinya sendiri yang selama ini mungkin kurang dalam membaca Al-Qur’an berdzikir, berdo’a, bersedekah, dst. Begitu juga dengan muslim-muslim yang lain bersaing positif untuk siapa yang paling banyak membaca Al-Qur’an dalam sehari pada bulan suci Ramadhan dan ini boleh dalam Islam dengan tidak berharap teman kita akan gagal. Seperti bagaimana Umar bin Khatab Radhiyallahu’anhu pernah melihat atau mencari tahu kenapa Abu Bhakar di siang hari tidak pulang ke rumahnya? Ditemukan ternyata Abu Bhakar pergi ke rumah seorang ibu tua yang buta matanya di pinggir kota Madinah dan beliau selalu setiap hari menyapu rumah, mencuci pakaian, menyiapkan makan ibu tersebut untuk seharian, besok beliau lagi datang, bertahun-tahun beliau kerjakan itu.

Maka Umar pada saat tahu menangis, dengan perbuatan seperti inilah wahai Abu Bhakar engkau mendahului kami. Amal shalih akan dilipat gandakan selama Ramadhan dan ini juga sebuah bonus khusus bagi umat Islam, umat Muhammad ﷺ. Umur kita dibatasi oleh Allah سبحانه و تعالى sebagaimana sabda Nabi ﷺ dalam hadist yang masyhur, “Umur umatku hanya 60 sampai 70 dan sedikit yang melampaui itu” (HR. Shahih Al-Hakim No. 427). Kalau ada yang berusia lebih itu sudah merupakan bonus, ada juga yang meninggal sebelumnya tapi ini umumnya.

Sementara umat-umat sebelum kita umurnya panjang, kita bayangkan umur kaumnya Nabi Nuh. Nabi Nuh disebutkan dalam Al-Qur’an berdakwah di kaumnya 950 tahun dan itu yang di dakwahi 1 generasi. Sampai pernah Nabi Nuh عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ melewati seorang ibu menangisi anaknya meninggal di umur 60 tahun lalu ditanya, “kenapa kamu menangis wahai hamba Allah?”, kemudian kata ibu yang mukmina tersebut, “wahai Nabi Allah dia meninggal masih kecil, dia belum melalui umurnya yang panjang seperti umumnya orang-orang”. Maka kata Nabi Nuh عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ, “jangan kau tangisi anakmu karena akan datang nanti di akhir zaman, umat manusia seperti kita yang umur anakmu ini termasuk umur sudah tua bagi mereka”.

Kalau umur umat Nabi Nuh ada yang sampai 1000 tahun, 900 tahun, 1100 tahun. Umur mereka sangat luar biasa artinya kalau mereka beramal anggap saja selama 500 tahun. Bagaimana caranya kita mengejar mereka? Sementara kita tahu umat Nabi Muhammad ﷺ adalah umat yang terbaik. Kata Nabi ﷺ, “Surga diharamkan untuk Nabi-Nabi sebelum aku masuk dan terharamkan sebelum umatku masuk”. Kita dahulu yang menjadi ahli surga bahkan kata Nabi ﷺ, “Demi Dzat yang jiwaku dalam genggamannya (demi Allah) kalau kalian akan menjadi setengah penghuni surga”. Kita ini banyak di dalam surga, bagaimana cara mempertemukan umur yang pendek dengan penghuni surga yang terbanyak?

Sampai kata Nabi ﷺ, “Tidak ada satupun umat sebelum kalian kecuali berharap menjadi kalian”. Jawabannya sederhana, Allah سبحانه و تعالى mengkaruniakan umat ini beberapa tempat, waktu yang bisa mereka lipat gandakan amal shalihnya. Adanya Masjidil Haram dengan 100.000 pahala, adanya Masjid Nabawi dengan 1.000 pahala dan berlaku hanya untuk umat Islam kalau orang kafir shalat disitu mereka tidak memperoleh pahala. Jadi ada pelipatgandaan tempat, waktu juga begitu diantaranya adalah Ramadhan ini.

Sumber: Ustadz Khalid Basalamah


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *