monochrome photo of quran

BULAN SUCI RAMADHAN (PART III)

5) Dibelenggu setan-setan

Setan-setan ini adalah musuh kita, bagaimana kalau kita mau lomba lari dengan orang lalu rival kita ini dibelenggu (tangan dan kakinya diikat dua-duanya, lehernya diikat) meskipun kita jalan santai tentu menang. Yang selama ini setan berusaha dengan seribu satu jalan untuk supaya mengikat kita agar kita selalu terjerumus dalam perbuatan dosa sedang dibelenggu.

Dalam sebuah riwayat dikatakan sehingga mereka tidak leluasa menggoda seleluasa menggoda diluar Ramadhan. Apa yang kita ragu dan takutkan pada saat musuh kita sudah diikat? Sangat disayangkan banyak orang begitu Ramadhan selesai antara dia dengan setan yang biasa menggoda dia itu jaraknya satu bulan, artinya jarak kita dengan setan jauh sekali. Sayangnya ada banyak orang begitu Ramadhan selesai, Idul Fitri tiba lisannya mengucapkan اَلْحَمْدُلِلَّهِ bukan karena berhasil ikuti pelatihan Ramadhan agar menjadi orang yang lebih baik. Mereka membahasakan اَلْحَمْدُلِلَّهِ seperti lepas dari kewajiban ibadah seperti sudah tidak lagi shalat malam, tidak lagi mengaji, tidak lagi berdzikir, tidak lagi berdo’a, tidak lagi menutup aurat, tidak lagi membaca Al-Qur’an, tidak semuanya.

Seperti orang yang sudah jauh dari musuhnya, sudah lomba lari sudah jauh sekali dari musuhnya, sudah dekat ke garis finish jikalau mati bisa masuk surga sedangkan dia duduk manis nunggu musuhnya datang sampai setan datang dekat dia menggodanya lagi karena semua hasil pelatihan Ramadhan ditinggali sama dia. Lagi dibelenggu kesempatan, selepas Idul Fitri kita tinggal injak gas maka setan tidak bisa menjangkau kita.

Dan Nabi ﷺ mengatakan dalam hadist yang lain, hadist ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam susunannya no. 682 dan ini dihasankan oleh Syeikh Al-Bani, kata Nabi ﷺ, “Pada saat tiba malam pertama dari bulan Ramadhan maka semua setan-setan dan jin-jin yang jahat kelas tertingginya menggoda manusia semuanya dibelenggu (leher, tangan dan kaki). Ditutup semua pintu neraka, tidak ada satupun pintu neraka yang dibuka. Dan dibuka semua pintu surga dan tidak ada satupun pintunya yang ditutup dan salah satu penyeru-penyeru dari malaikat. Wahai para pelaku kebaikan, segera perbanyak amalmu dalam kesempatan ini dan wahai para pelaku keburukan tahan dirimu, kesempatan untukmu taubat. Dan setiap malam Ramadhan ada pembebasan, ada orang yang dibebaskan dari api neraka selamanya”.

Kalau kita terdaftar di Ramadhan ini dan إِنْ شَاءَ ٱللَّٰهُ Allah panjangkan umur kita sehingga kita bisa dapat Ramadhan, Ramadhan yang banyak sekian puluh kali bahkan kuasa Allah سبحانه و تعالى lebih baik daripada itu Allah berikan kepada kita amal-amal shalih maka pada saat itu kalau kita berhasil merengek dan memohon kepada Allah dibebaskan, “Ya Allah, hapus bebaskan diri kami dan kedua orang tua kami dari api neraka”. Maka kita إِنْ شَاءَ ٱللَّٰهُ selamanya tidak akan terjerumus lagi, semoga dengan izin Allah سبحانه و تعالى.

6) Diterima do’a-do’a yang dipanjatkan

Do’a-do’a yang dipanjatkan mustajab selama kita memenuhi syarat-syaratnya seperti keikhlasan, kita tidak meminta yang haram, tidak ada makanan dan minuman yang haram, dll. Kalau kita penuhi semua syarat-syarat do’a tersebut maka kata Nabi ﷺ, “Sesungguhnya setiap hari Allah memiliki beberapa orang yang dibebaskan dari api neraka di bulan Ramadhan dan setiap muslim yang memanjatkan do’a akan dikabulkan pada saat itu”, hadist ini riwayat Bazzar dan Al-Haitsami dan hadist ini dishahihkan oleh ulama hadist.

Ada 3 waktu pada bulan Ramadhan yang dipastikan mustajab do’a yaitu yang pertama pada saat sahur karena ini masuk di sepertiga malam terakhir, umumnya kita makan sahur sejam sebelum subuh ini masuk dalam umumnya hadist yang sudah masyhur, hadist Bukhari Muslim yang kata Nabi ﷺ, ”Setiap malam Tuhan yang maha berkah dan maha tinggi (Allah سبحانه و تعالى) Tuhan kita turun ke langit bumi. Pada saat tertinggal sepertiga malam maka Dia pun berkata, siapa yang berdo’a kepada-Ku memohon maka Aku akan berikan, siapa yang meminta maka Aku beri dan siapa yang memohon ampun maka Aku maafkan”. Dan itu di waktu sahur, sepertiga malam itu.

Yang kedua pada saat berpuasa, mulai dari adzan Subuh hingga adzan Maghrib ini juga waktu mustajab. Kata Nabi ﷺ, “Tigaorang tidak akan ditolak do’anya yang pertama adalah orang puasa sampai dia berbuka puasa dan pemimpin yang adil dan yang ketiga do’anya orang yang terdzalimi”, HR. Ahmad no. 305. Dan pada saat berbuka jadi tadi sahur atau sepanjang puasa atau pada saat berbuka karena kata Nabi ﷺ dalam hadist, “Dan termasuk do’a yang tidak ditolak adalah orang yang puasa pada saat ia berbuka puasa”, (HR. Tirmidzi no. 2526). Jadi itulah waktu mustajab do’a.

7) Peningkatan SDM Muslim

Bagaimana kualitas sumber daya manusia meningkat? Banyak sekali Muslim sebelum Ramadhan mungkin mereka shalatnya masih bolong-bolong tiba Ramadhan mereka perbaiki. Banyak sekali Muslim yang tadinya belum pernah berpuasa sepanjang tahun, mereka ketika Ramadhan berpuasa. Banyak yang belum pernah mengaji baca Al-Qur’an sepanjang tahun, mereka mengaji di bulan Ramadhan, mungkin belum pernah dzikir, mereka berdzikir, mungkin belum pernah berdo’a, mereka berdo’a, mungkin belum pernah bersedekah, mereka bersedekah, banyak sekali yang bisa dilakukan.

Dan dengan sendirinya Ramadhan itu akan menjadi pemicu agar seseorang Muslim meningkatkan kualitasnyua karena terlalu banyak motivasi dalam mengerjakan kebaikan-kebaikan di Ramadhan. Ada juga yang di sepuluh hari terakhir Ramadhan ‘Itikaf atau mengikat diri di Mesjid begitu dalam syariat, tidak keluar dari mulai sepuluh hari terakhir Ramadhan sampai shalat Idul Fitri. Jika kita hendak keluar di malam lebaran juga boleh tetapi Nabi ﷺ sampai selesai shalat Idul Fitri baru keluar dari Mesjid.

Nabi ﷺ melakukannya sepuluh hari berturut-turut dan beliau melakukan 20 malam/ hari di tahun yang beliau meninggal dunia, sebagaimana dinukil dalam beberapa riwayat.

8) Upayakan Umrah di bulan Ramadhan

Ibadah Umrah umumnya pahalanya besar bahkan menjadi penyebab sumber kekayaan dan menghilangkan kemiskinan juga kesusahan hidup. Sebagaimana sabda Nabi ﷺ, “Rutinitaskan Umrah dan Haji karena keduanya akan menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi dan juga menghilangkan kotoran dari emas dan perak. Dan tidak ada balasan bagi orang yang melakukan haji yang mabrur yang mengikuti syarat dan diterima kecuali surga”, diriwayatkan Anas Sai no. 2631.

Tapi saksi bahasan kita Umrah, kata Nabi ﷺ, “Ketahuilah Umrah ayng dikerjakan pada bulan Ramadhan sama pahalanya dengan Haji bersamaku”. Kalau kita hanya bisa Umrah setahun sekali maka jadikan di Ramadhan karena pahalanya besar sekali, kalau kita bisa beberapa kali kita bisa pilih selain Ramadhan dan Ramadhan tetapi usahakan Ramadhan tidak luput. Jadi biayanya Umrah waktu yang digunakan Umrah lebih pendek (2 – 3 jam selesai) daripada Haji tetapi dapat pahala Haji yang dimana biayanya lebih besar dan waktunya lebih lama.

Kalau Haji saja intinya dari tanggal 8 – 13 Dzulhijjah, kurang lebih 6 hari yang sunnah dengan wajib sedangkan kalau wajib saja 4 hari. Sunnah tanggal 8 dan 13 Dzulhijjah, hari Tarwiyah dengan hari terakhir Tasyrik yang wajibnya adalah 9, 10, 11, 12 Dzulhijjah. Hari Arafah dan malamnya Musdalifah kemudian hari Nahar (lebaran Idul Adha) dan selanjutnya 2 hari pertama hari Tasyrik. Kita bisa mendapatkan pahala ini dengan Umrah di bulan Ramadhan.

9) Malam lebih baik dari malam seribu bulan yaitu Lailatul Qadar

Qadar artinya kemuliaan, Allah turunkan surah khusus yaitu QS. Al-Qadr ada 5 ayat:

  • اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.

  • وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِؕ

2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

  • لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِ  ۙ خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ

3. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

  • تَنَزَّلُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَالرُّوۡحُ فِيۡهَا بِاِذۡنِ رَبِّهِمۡ‌ۚ مِّنۡ كُلِّ اَمۡرٍ

4. Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

  • سَلٰمٌ هِىَ حَتّٰى مَطۡلَعِ الۡفَجۡرِ

5. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Ini bukan waktu yang sedikit, Nabi ﷺ mengatakan, “Siapa yang mendirikan malam Lailatul Qadar dengan keimanan dan mengharapkan pahalanya maka dibersihkan dosa-dosanya yang telah lalu”. Tentu setiap malam Ramadhan kita dianjurkan untuk shalat malam/ shalat tarawih, Nabi ﷺ memerintahkan walaupun beliau hanya mengerjakan berjama’ah 1 hari saja bersama para sahabat selebihnya beliau memerintahkan para sahabat untuk shalat sendiri-sendiri.

Di zaman Umar bin Khatab mereka baru disatukan berjama’ah sebagaimana Nabi ﷺ mengatakan dalam hadist Bukhari Muslim, “Siapa yang mengerjakan shalat malamnya Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala dibersihkan dosa-dosanya yang telah lalu”, tetapi Lailatul Qadar punya ekstra tersendiri. Dan seribu bulan ini sama dengan 83 tahun plus 4 bulan lamanya artinya kalau kita baca سُبْحَانَ اللَّهِ pas Lailatul Qadar sama dengan pahalanya mengucapkan 83 tahun plus 4 bulan, mungkin umur kita tidak sampai 83 tahun tetapi kita dapat pada malam itu.

Malam itu merupakan malam begadang, malam ibadah kepada Allah سبحانه و تعالى disuruh begadang kita pada malam itu. Itu luar biasa kesempatannya, jangan sia-siakan ini pelipatan ganda amal yang luar biasa maka kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Baca 1 huruf Al-Qur’an pun di hari biasa hanya 10 pahala sedangkan ini bisa pahalanya sampai sama dengan mengucapkan selama seribu bulan. Sedekah seribu rupiah sama dengan kita bersedekah sejumlah itu selama seribu bulan.

Sumber: Ustadz Khalid Basalamah


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *