10) Bulan pelipatan ganda amal
Kalau tadi Lailatul Qadar hanya 1 malam tetapi secara umum Ramadhan bisa melipatgandakan pahala amal. Kalau kita mau melipatgandakan pahala pada bulan Ramadhan caranya sederhana dengan tidak menambah hari puasa kita. Renungi sabda Nabi ﷺ, “Siapa yang membukakan puasa orang yang berpuasa, dia akan mendapatkan pahala orang yang dia bukakan puasa itu tanpa dikurangi sedikitpun pahala dari orang itu”.
Jadi puasa selama 30 hari lalu seorang ibu membuat bukaan puasa untuk anggota yang ada di rumah misalnya ada 10 orang berarti dia dapat hari itu 1 pahala dengan pahala 9 orang yang lain sehingga dia dapat 10 pahala jika dikalikan sebulan berarti akan mendapatkan 300 pahala. Seorang suami yang mengeluarkan nafkah juga dapat yang sama. Jika tidak punya harta, tidak punya yang lain, kita bisa berbagi dengan datang ke komunitas Muslim di Mesjid.
11) Bulan pengaturan waktu
Bagaimana kita dilatih dalam Ramadhan ini agar komitmen/ disiplin dengan waktu dengan adanya waktu sahur, berhenti untuk sahur. Kita dianjurkan untuk shalat diawal waktu, adanya waktu buka puasa bahkan Nabi ﷺ karena pentingnya mengatakan, “Suatu kaum atau seseorang tetap dalam keberkahan dan keselamatan, kesehatan baginya selama dia menerlambatkan sahurnya (lebih dekat dengan adzan Subuh) dan menyegerakan buka puasanya (saat adzan langsung buka puasa)”. Pengaturan disiplin waktu disini ada.
Pengaturan jadwal ibadah, harus membaca Al-Qur’an, harus hadir ke majelis ilmu, harus bekerja terus kemudian juga pengontrolan diri dari hal-hal yang diharamkan agama.
12) Bulan yang meredam syahwat yang haram
Suami istri saja halal, kita dilarang di siang hari Ramadhan kecuali malam hari. Apalagi dengan pasangan yang tidak halal jelas tidak boleh sama sekali baik siang maupun malam hari. Dan Ramadhan mengajari kita untuk itu. Begitu juga hal-hal yang lain seperti misalnya pertengkaran, pelanggaran-pelanggaran agama, akhlak-akhlak yang buruk, kita disuruh meninggalkan semuanya di bulan Ramadhan.
Kita bisa renungi hadist Nabi ﷺ yang berbunyi, “Barang siapa diantara kalian yang tiba di pagi hari dalam keadaan berpuasa maka jangan dia berkata jorok, jangan dia bersikap bodoh kalaupun ada orang yang mengajaknya bertengkar maka dia seharusnya mengatakan aku sedang puasa, aku sedang puasa”, maksudnya sedang mengikuti program pelatihan puasa, tidak akan mungkin lagi melakukan hal-hal yang buruk.
13) Bulan untuk meredam emosi
Saat berpuasa karena sedikitnya makanan dan minuman yang dikonsumsi membuat kita bisa meredam emosi. Dan Nabi ﷺ sudah mengingatkan kepada seorang anak muda dalam hadist yang mengatakan ya Rasulullah wasiatkan saya lalu Rasulullah menjawab, “Jangan sampai kau marah”, kemudian pemuda tersebut bertanya lagi wasiatkan saya ya Rasulullah dan dijawab Rasulullah, “Jangan sampai kau marah”, sampai 3 kali.
14) Bulan melahirkan kepedulian sesama
Kita ada anjuran untuk membukakan puasa orang, ada anjuran untuk zakat fitrah, dan lainnya.
15) Bulan mengatur pola makan
Jangan jadikan sahur dan berbuka puasa itu ajang balas dendam, selalu dia ketakutan sendiri kalau saya tidak makan sahur yang banyak nanti saya kelaparan. Tidak ada seperti demikian, jangan khawatir sampai kata Nabi ﷺ, “Sebaik-baik makanan pada saat sahur adalah kurma. Sebaik-baik makanan berbuka puasa kalian adalah kurma”. Kalau buka puasa ambil dulu kurma kemudian baca بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم kemudian membaca do’a:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Artinya: “Hilanglah dahaga, basahlah tenggorokan-tenggorokan, dan telah ada pahala, insyaAllah”.
Lalu makan kurma 1 – 3 butir, kalau bisa kurma basah setelah itu minum air dan kita shalat maghrib, jangan kagetkan dulu perutnya. Setelah pulang dari Mesjid bisa mengkonsumsi makanan lainnya. Sahur pun demikian, tidak usah khawatir malah bagus karena Ramadhan itu adalah bulan kesehatan. Bulan dimana anda akan secara otomatis menjadi orang yang terjaga dari penyakit-penyakit.
Ada sebuah kisah seorang pengusaha kaya raya di Arab Saudi. Dia tidak pernah puasa Ramadhan dan سُبْحَانَ اللَّهِ setiap menjelang Ramadhan agar lingkungan tidak menghardik keluarganya karena semua orang berpuasa sedangkan mereka tidak maka mereka berangkat sekeluarga ke Eropa alasannya sebagai musafir. Bertahun-tahun seperti sampai Allah uji dia dengan penyakit ini terkena di perutnya. Setiap kali penyakit tersebut muncul/ kambuh pasti kejang dan dia kesakitan karena dia orang yang kaya raya dia konsultasi dengan dokter terhebat di seluruh dunia termasuk di beberapa negara Eropa dan Amerika yang biasa didatangi tetap mereka tidak menemukan penyakitnya.
Sampai dia bertemu seorang dokter Katolik di Jerman sebagai spesialis penyakit dalam. Dokter tersebut melihat nama-nama dokter yang pernah di datangi, resep-resep vitamin yang pernah dikasih sudah luar biasa tetapi kebetulan dokter ini sudah lama mempelajari Islam dan ingin masuk Islam namun dia lagi butuh sebuah bukti. Hikmah Allah سبحانه و تعالى, Allah pertemukan dengan orang ini lalu kemudian ditanya pasien/ pedagang kaya raya tersebut agamanya apa? Katanya Muslim. Lalu dokter tersebut mengatakan sebentar lagi setahu saya bulan Ramadhan, kalian umat Islam ini berpuasa kemudian dia menyuruh memberhentikan semua obat-obat yang dikonsumsi pasien dan terapi selama sebulan untuk puasa setelah itu diminta datang lagi ke dokter tersebut.
Tiba-tiba orang itu tersentuh karena dia sudah lama meninggalkan Ramadhan tetapi karena dokter ini Nasrani tidak tahu kalau dia sudah lama tidak berpuasa maka diapun pulang lalu dia praktekkan. Dia bilang سبحانه و تعالى, dia menceritakan setelah itu dia bertaubat kepada Allah mulai dari hari pertama dia niat puasa hampir hilang penyakit kejangnya, dulu hampir setiap hari kejang itu muncul sampai selesai Ramadhan hilang dan setelah itu dai kembali ke Jerman dia sampaikan kepada dokternya lalu dokternya pun kagum dan dokternya syahadat karena hal itu.
Sumber: Ustadz Khalid Basalamah
Leave a Reply