Perkembangan teknologi dan informasi melalui TV dan HP sangat berpengaruh terhadap perilaku anak baik secara positif maupun negatif. Saran dalam mengurangi dampak negatif hal tersebut untuk kedua orang tua yang bekerja dan tidak dapat mendampingi anak setiap saat maka jangan dikasih HP anaknya. Sebagai contoh Bill Gates yang punya Microsoft, dia tidak memberikan anaknya HP sampai anaknya berusia 14 tahun karena dia tahu kalau anak dibawah umur sudah diberikan HP maka anak tersebut akan rusak. Kurang berinteraksi dengan temannya, sibuk dengan dirinya sendiri, ada hal-hal yang seharusnya otaknya berkembang, gara-gara itu menjadi tidak berkembang, dan fisiknya juga seperti itu.
Ada seorang anak yang diambil HPnya sama ibunya, lalu ibunya malah dicekiknya, karena dia merasa HP tersebut adalah miliknya. Orang tua tersebut membelikan HP untuk anaknya. Sedangkan kalau anak melihat sekali-sekali HP milik orang tuanya maka tidak ada masalah sehingga anak tidak merasa memiliki. Tapi kalau seorang ayah atau ibu membelikan HP khusus buat anaknya maka kita tinggal tunggu saatnya, anak tersebut akan berontak kalau HPnya diambil.
Saat ini orang tua suka memberikan HP kepada anaknya karena anak tidak akan mengganggu orang tuanya. Memang benar ketika kita memberikan HP kepada anak kita maka dia pun akan langsung merasa asyik sendiri tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya. Ada juga orang tua yang memberikan HP kepada anaknya pada hari Sabtu saja dari pagi sampe sore dibiarkan bermain HP. Dengan bahagia anak langsung berterimakasih dan memuji ibunya dan langsung kemudia dia berada di pojokan ruangan. Maka kita bisa membuat game-game bersama dengan anak kita seperti bermain mobil-mobilan, bola, sepeda, dll.
Sehingga tadi yang jadi masalahkan ibunya juga ikut kerja sehingga anak hidup dengan siapa? Anak akan hidup sama HP atau sama babysitter. Babysitternya punya HP dan anaknya pun punya HP jadi ketika baterai HP habis tinggal bilang untuk di charge kepada babysitternya yang juga sedang bermain HP jadi mereka masing-masing bermain HP seharian seperti itu. Pokoknya ketika baterai HP habis di charge kemudian main lagi dan memang seperti itu anak tidak mengganggu. Kadangkala kita ketika berada di rumah mencari anak kita ternyata pakai HP ibunya di pojokan sedang nonton semuanya berkumpul. Tapi karena bukan milik anak kita HP tersebut kalau kita minta HPnya langsung dikasih sama mereka.
Jadi tetap harus ada solusi, anak nanti diperkenalkan dengan teknologi karena tidak bisa kita membuat mereka jadi tidak paham dengan teknologi, tapi ada waktunya. Kalau kita lihat yang seumuran dengan 40 atau 42 tahun pada saat masa kecil belum ada HP bahkan sampai kuliah, yang kita lakukan untuk bermain yaitu pada malam ahad biasanya main petak umpet, benteng-bentengan, main apa saja yang mengeluarkan energi kemudian sampai dirumah langsung tepar. Jadi energi itu keluar sehingga badannya sehat, akalnya sehat, ruhnya sehat.
Dulu kita itu nonton TV hanya dalam sepekan sekali dimana kita nonton dirumah orang kaya berkumpul ramai-ramai dengan kondisi layar TV masih hitam putih. Sedangkan sekarang game diiklankan dimana-mana sampai kadangkala orang yang tidak seharusnya mengiklankan game, dia iklankan. Negeri ini tidak akan maju dengan game tersebut yang ada bisa tutup ketika semua rakyatnya main game. Jadi tetap kalau memang sudah waktunya dikasih HP, dikontrol HPnya, mudah-mudahan bisa dengan cara seperti itu.
Barakallahu fiikum…
Sumber: Ustadz Syafiq Riza Basalamah