Dalam menempuh kehidupan ini, mencari rezeki Allah سبحانه وتعالی karena ketidaktahuan kita akan syariat Allah dan ketentuan-ketentuan serta kaedah-kaedah yang Allah letakkan, Allah jelaskan dan dijelaskan juga oleh Rasulnya Muhammad ﷺ dalam mencari harta. Sering yang terjadi kita terjerembab jatuh dan terjerumus ke dalam pencarian harta dengan cara yang diharamkan oleh Allahﷻ. Sering terjadi bahkan sebagian beberapa kasus yang ditemui Ustadz diumur-umur pensiun atau bahkan setelah pensiun ternyata puluhan tahun dia bekerja mengais rezeki dengan cara yang haram. Maka tentu seorang muslim tidak bisa bertahan hidup bila dia tahu kondisinya sekarang dalam mencari harta atau profesi pekerjaannya adalah sesuatu yang diharamkan oleh Allah, dia tidak akan berani bertahan.
Sesampainya Ustadz di Pontianak, ada salah seorang ikhwah memberitahukan bahwa ada teman yang semenjak mendengarkan ceramah-ceramah Ustadz di TV dan di Youtube dalam 3 hari dia tidak bisa tidur. Solusinya dengan obat penenang tidak bisa, solusinya adalah tinggalkan yang haram tersebut. Kebanyakan manusia takut dalam hal ini, dia sudah berada di zona aman selama sekian tahun ataupun bulan kemudian sekarang mulai meninggalkannya dan mulai merintis dari nol. Namun ada yang berani yaitu orang-orang yang takut kepada azab Allah azzawajal dan orang-orang yang merasakan kondisi jiwanya begitu hancur dan dia ingin mencari cara cerdas untuk selamat dari hal ini. Cara cerdas hanya satu yaitu berhenti, tidak ada cara tikung sana-sini kemudian jadi halal. Berhenti dari yang haram, cari yang halal. Selesai urusannya sudah, besok dia langsung bisa tidur tanpa minum pil.
Kasus yang sama ketika Ustadz berada di Semarang memberikan tabligh akbar juga dengan tema riba. Dia bercerita sebagai prolog dikatakannya, ini kasus yang jama’ah pernah alami sendiri selama lebih dari 20 tahun, bekerja di salah satu bank BUMN di Jakarta dan tinggal di Semarang, dengan level/ jabatan yang sudah sangat tinggi. Tetapi satu yang tidak pernah saya tahu menahu yang mungkin dengan itu Allah menegur saya, setiap saya mau pergi ke kantor pasti kepala saya sakit dan saya harus minum Panadol artinya lebih dari 20 tahun saya telah minum Panadol untuk menghilangkan rasa sakit kepala. Kemudian Alhamdulillah ada yang mensehati jangan-jangan karena profesi kamu di bidang riba ini, sakit kepalamu terasa. Dia sudah berobat ratusan juta tidak satupun dokter yang mampu mengobatinya kemudian dia coba ikuti nasehat temannya tersebut. Dia berpikir bahwa jangan-jangan iya karena saya bekerja di Lembaga riba. Dia ajukan resign dan dia pun berhenti dari posisi yang nyaman/ zona yang aman itu lebih dari 20 juta gaji perbulannya. Lalu dia mengatakan terus terang di depan ratusan jama’ah tersebut, “Alhamdulillah, semenjak hari saya berhenti dari pekerjaan itu sampai sekarang tidak pernah minum Panadol”. Ini dia solusi cerdasnya untuk menyelesaikan diri dari zona aman tetapi tidak aman dari siksaan Allah Azzawajal.
Karena Allah telah menyatakan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 275, sebagai berikut:

Terjemah:
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Orang-orang yang memakan riba baik untuk mendapatkan rumah atau kendaraan atau pendidikan anak atau kebutuhan lainnya dengan cara riba, kata Allah dia berdiri bagaikan orang kesurupan. Ibnu Abbas menafsirkan ayat ini dengan bahwasannya nanti di hari kiamat dia (pemakan riba) berdiri bagaikan orang kesurupan. Penelitian salah satu professor jantung di Mesir Universitas Al-Kahirah beliau mengatakan, “sangat erat hubungan antara tindak laku perbuatan riba dengan penyakit jantung”. Dari gambaran ayat ini orang kesurupan biasanya tidak normal detak jantungnya. Maka solusi cerdasnya berhenti dari ini, apakah kemudian berhenti dari riba anda akan berhenti dari hidup? Tidak. Apakah kemudian berhenti dari transaksi riba untuk mendapatkan rumah sekarang tinggal di kolong jembatan? Tidak. Yang terpenting tidak akan berakhir hidup ini/ tidak akan wafat anda.
Salah seorang yang bertaubat dari riba ini/ dari zona aman juga, dia memperoleh lebih dari 25 juta perbulan gajinya kemudian berhenti mulai merintis jualan kecil-kecilan. Tetapi ketika ditanyakan bagaimana perasaannya saat ini, dijelaskan kalau dari segi finansial kita mesti bersabar tapi ada satu sisi dari ruang hati yang tidak bisa dibeli dengan uang. Oleh karena itu, Ustadz bertanya, “menyesalkah anda resign dari posisi puncak di sebuah karir pada bank riba, hidup dengan apa adanya sekarang dengan mencari rezeki Allah memulai bisnis dari awal, dagangan kecil-kecilan? Jawabannya dia tidak pernah menyesal karena tidak mungkin orang dalam kebahagiaan menyesal dalam kehidupan.
Orang yang menyesal adalah orang yang tidak pernah bertaubat dalam hal ini. Dia sudah merasakan hidup tidak nyaman dengan kondisi riba kemudian dia tidak mengambil solusi cerdas yaitu langsung berhenti dan memulai hidup tawakal kepada Allah dan menggantungkan rezekinya kepada Allah Azzawajal, orang yang tidak pernah mengambil karena takut segala macam maka dia tidak akan pernah sukses dalam hidupnya untuk selamanya. Di dunia dia tidak merasakan kebahagian yang menurutnya tadi yang dia rasakan lalu di akhirat apalagi. Allah sudah menjanjikan untuk mereka neraka, Allah telah mengatakan dalam QS. Al-Baqarah: 279, sebagai berikut:

Ibnu Abbas menafsirkan ayat ini, setiap pelaku riba nanti di akhirat Allah berikan pedang. Ini fulan pedang ambi,l baris disini mari kita adu pedang bukan main-main/ bukan pura-pura beradu pedang, anda lawan Allah pakai pedang sedangkan pakai nuklir saja sekejap nuklir binasa dibuat Allah apalagi hanya pakai pedang maka anda akan hancur. Kalaulah Allah سبحانه وتعالی mengutus saja kepada manusia yang mengaku dirinya gagah dan kuat dan memiliki tantara-tentara terkuat di masanya dan sampai sekarang, menggunakan kendaraan gajah, Abraha dihancurkan oleh Allah dengan burung. Hanya burung yang dikirimkan Allah, burung Ababil yang dikirim oleh Allah سبحانه وتعالی hancur semuanya. Apalagi anda dengan peralatan perang yang tidak ada, tidak punya kendaraan gajah, juga tidak segagah Abraha sekarang mau melawan Allah سبحانه وتعالی berperang seperti yang Allah sendiri yang nantang. Jika kalian tidak berhenti dari berbuat riba dengan resign (ambil solusi cerdas yang tadi) maka berarti kalian telah mengumumkan perang melawan Allah dan Rasulnya.
Dan dalam ayat yang lain selanjutnya Allah سبحانه وتعالی mengatakan, “dia itu tidak tahu bahwa perbuatannya ini adalah perbuatan riba”. Kemudian datang peringatan Allah sekarang Alhamdulillah tahu, ada bukunya, ada ceramahnya, yakin dia sudah tahu riba. Solusi cerdas yang harus diambil kata Allah, “fantahaa”. Berhenti di saat itu juga tidak ada jeda waktu atau nunggu pensiun, selesaikan dulu kasus ini, kasus itu, tidak. Ada salah seorang jama’ah yang bertanya, “saya ingin taubat dari riba karena memang benar seperti yang Ustadz katakan tidak nyaman hidup dengan riba itu tapi saya mau atur dulu masa depan saya dan anak-anak saya”. Thoyyib kalau besok anda sebelum mengatur semua itu meninggal maka apa yang akan terjadi? Apakah anda sudah bertaubat?, Jelas belum, kemana anda ditempatkan Allah? Allah sudah janjikan neraka. Tapi kalau langsung berhenti/ ajukan resign (ajukan surat pemberhentian) tentu akan berbeda.
Subhanallah walhamdulillah ada Ikhwan di Makasar mengatakan, “Ustadz ada keluhan dari beberapa Lembaga keuangan riba, ada bank BUMN yang mengeluhkan banyak karyawannya yang resign di Makasar”, Alhamdulillah. Karena manusia memang harusnya begini tidak nyaman dia hidup. Ustadz diminta di salah satu kantor pusat bank asing di Jakarta untuk memberikan ceramah tentang riba maka Ustadz sampaikan bahwa pekerjaan riba, pekerjaan kalian ini adalah pekerjaan yang haram, berperang melawan Allah dan Rasulnya. Belum lagi Ustadz selesai dalam ceramah tersebut langsung beberapa karyawan tunjuk tangan dan disitu juga ada Vice Presidentnya, mereka meminta resign dan ternyata Vice Presidentnya pun juga ikut resign karena dia telah mengetahui ilmunya.
Beberapa bulan setelah itu Ustadz bertemu dengan mantan Vice President tadi menyampaikan bahwasannya dia sudah resign dan memulai hidup apa adanya. Karena memang tidak nyaman, tidak akan nyaman dan tidak akan tenang dalam maksiat kepada Allah Azzawajal yang Allah sediakan siksaannya yang berat seperti itu. Maka solusinya cuma satu ‘fantahaa’ langsung berhenti saat itu juga, jangan ditunda-tunda tetapi apakah dengan anda berhenti kemudian selesai urusan? Belum, anda kan masih hidup, kalau langsung meninggal Alhamdulillah, semoga di terima Allah masuk ke dalam surga. Seperti kisah seseorang yang membunuh 100 orang kemudian dia bertaubat dan langsung meninggal maka langsung masuk surga. Kalau seperti itu kisah anda, Alhamdulillah tapi kalau tidak berarti masih ada permasalahan dan problematika yang anda hadapi kedepan.
Bukan berarti dengan bertaubat, anda menjadi tenang dan nyaman 100 % langsung, tidak. Di awalnya akan ada godaan-godaan dari kiri-kanan, atas, bawah, depan dan belakang. Mungkin dari keluarga, mungkin dari orang tua, mungkin dari anak istri mengatakan itu karena sok alim, dengerin saja itu kajian Ustadz Erwandi sekarang resign baru tahu rasanya hidup susah. Ini bagian daripada kesempurnaan taubat anda kepada Allah. Karena Allah bila mencintai suatu kaum pasti akan memberikan ujian dan cobaan. Bukan berarti ketika anda melakukan perbuatan yang dicintai oleh Allah kemudian bebas dari cobaan, pasti tidak. Butuh perjuangan, butuh kesabaran, dan terus belajar syariat Allah. Bila tidak belajar syariat Allah, kasus yang sama pernah terjadi, dia taubat dari riba/ Lembaga keuangan riba kemudian dia mulai usaha dan pinjam uang dengan cara riba. Sekarang Ustadz mengatakan kepadanya bahwasannya apa gunanya anda taubat dari Lembaga riba, pinjam uang dengan cara riba meskipun bukan ke Lembaga tetapi ke tetangganya. Sama saja mau pinjam uang secara riba dengan cara ke tetangga atau ke Lembaga, sama-sama riba. Maka pelajari syariat Allah سبحانه وتعالی dengan demikian anda telah memupuk dan membesarkan serta mengembangkan hidayah yang Allah berikan kepada anda dengan demikian anda merasakan kenyamanan hidup di dunia ini. Kata Allah Azzawajal, “orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanannya dengan dosa baik syirik maupun dosa-dosa besar lainnya seperti perbuatan riba, merekalah yang merasakan kenyamanan hidup di dunia ini sebelum di akhirat”. Dan mereka selama di dunia selalu dibimbing dan diberikan petunjuk oleh Allah Azzawajal untuk selalu ta’at kepada-Nya.
Sumber: Ustadz Erwandi Tarmizi
Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash