Acara pernikahan sangat bernilai dan berharga disisi Allah. Yang mana Rasulullah ﷺ menamakan acara tersebut dengan sunnahku, beliau bersabda, “barang siapa yang benci dengan sunnahku maka bukan dari golonganku”. Nabi ﷺ juga pernah bersabda, “barang siapa yang sudah menikah maka dia telah menyempurnakan setengah agamanya”. Jika demikian tinggal dia bersungguh-sungguh untuk menyempurnakan setengah yang sisanya, yang Rasulullah ﷺ menamakan akad tersebut dengan, “dan para istri telah mengambil dari kalian perjanjian yang berat”. Jadi akad nikah adalah perjanjian/ akad yang berat.
Jadikanlah sebuah pernikahan sarana untuk meraih derajat yang tinggi di sisi Allah سبحانه وتعالی. Karena banyak orang salah persepsi menyangka bahwasannya yang namanya ibadah jika baca Al-Qur’an, shalat malam, berpuasa, tatkala mereka menyambung hubungan dengan Allah سبحانه وتعالی. Padahal banyak pintu-pintu ibadah yang Allah buka dengan hubungan relasi antara manusia dengan yang lainnya. Diantaranya adalah hubungan suami dengan istri memiliki hubungan yang baik itu merupakan pintu ibadah yang luar biasa.
Maka Nabi ﷺ mengatakan, “barang siapa yang telah menikah maka telah sempurna separuh agamanya”. Ini berarti pernikahan merupakan pintu-pintu ibadah yang sangat banyak. Bahkan Nabi ﷺ menjelaskan keterbaikan seorang lelaki tatkala dia menjadi seorang suami yang terbaik, kata Nabi ﷺ, “sebaik-baik kalian itu di sisi Allah سبحانه وتعالی adalah yang terbaik bagi istrinya”. Jadi ini dalil bahwasannya anda bisa menjadi yang terbaik di sisi Allah dengan menjadi suami yang terbaik. Sebaliknya bagi sang wanita untuk meraih keterbaikan juga untuk menjadi istri yang shaliha. Kata Nabi ﷺ, “lihatlah wahai sang wanita kedudukanmu di hati suamimu sesungguhnya suamimu itu adalah surgamu atau nerakamu”.
Allah telah mentakdirkan suatu pernikahan terjadi antara seseorang dengan pasangannya dari 50.000 tahun sebelum Allah menciptkan langit dan bumi, sudah tercatat di lauhilmahfuz. Maka untuk yang telah menikah, jalani takdir dengan bersyukur kepada Allah سبحانه وتعالی. Ujian atau problematika kehidupan pasti ada, apalagi untuk yang baru menikah masih muda pasti ada rintangan-rintangan dalam menjalani kehidupan rumah tangga tetapi kalau dijalani dengan ketakwaan InsyaAllah semuanya ringan. Allah سبحانه وتعالی sudah berjanji, “barang siapa mau bertakwa pasti Allah akan berikan solusi”.
Untuk kepala rumah tangga yang baru saja menikah bersabarlah, kehidupan baru dalam rumah tangga bukan hal ringan ataupun sepele, diperlukan perjuangan. Jangan lupa menjalin ketaatan kepada Allah dengan istri, sungguh indah contoh yang diberikan oleh Nabi ﷺ, “sungguh Allah merahmati seorang lelaki yang bangun di malam hari kemudian dia shalat malam kemudian dia bangunkan istrinya kemudian istrinya shalat kalau istrinya tidak mau shalat maka diapun percikkan air kepada wajah istrinya dan sungguh Allah merahmati seorang wanita yang dia bangun di malam hari kemudian dia shalat kemudian dia bangunkan suaminya kalau suaminya enggan shalat malam maka diapun percikkan air di wajah suaminya agar bangun shalat malam”.
Kerjasama dalam ketakwaan kepada Allah dimulai sejak awal-awal pernikahan, sama-sama berusaha untuk berjanji bersama-sama mendekatkan diri kepada Allah سبحانه وتعالی.
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ
Artinya:
“Mudah-mudahan Allah memberkahi engkau dalam segala hal (yang baik) dan mempersatukan kamu berdua dalam kebaikan”.
Sumber: Ustadz Firanda Andirja