several gift boxes near the white flowers

PEMBERI DAN PENERIMA TIP

Pertanyaan:

Saya seorang petugas medis, bagaimana hukumnya jika kita menerima uang atau kue pemberian pasien yang sedang dirawat di rumah sakit diluar dari biaya perawatan?

Jawaban:

Ini risywah (hadiah/suap) haram kita terima, kalau kita terima berarti kita sebagai penerima risywah dan pasien tersebut sebagai pemberi risywah, keduanya di dalam neraka kata Rasulullah ﷺ. Jangan gara-gara uang seratus ribu kita masuk neraka, “orang pemberi risywah dan penerima risywah dalam neraka”. Dan godaan seperti ini banyak kita temukan di lapangan.

Sebagai contoh pengalaman Ustadz Erwandi Tarmizi, beliau seorang dosen Magister Ekonomi Islam sebagai pengajar S2 dan membimbing S3 juga di beberapa kampus sering mendapatkan godaan seperti hal tersebut. Yang namanya mahasiswa saat bertemu dengan pembimbing biasanya senang membawa buah tangan untuk dosennya saat akan konsultasi. Hal tersebut sama dengan menyogok dosen meskipun niat mahasiswa tersebut tidak demikian namun otomatis dosen menjadi tidak rasional dalam memberikan nilai untuknya.

Dosen mau menerima hadiah tersebut namun dengan syarat mahasiswa tersebut bersedia dikurangi nilainya. Jika ingin dosen menilai secara objektif maka ambil lagi hadiahnya, lalu dengan malu-malu mahasiswa tersebut mengambilnya. Daripada rugi 2X kalau diambil hadiahnya nilai dikurangi padahal sudah jauh-jauh membawa oleh-olehnya dari kampung lebih baik tidak rugi sama sekali dengan tidak memberikan hadiah dan tidak dikurangi nilainya.

Hal ini selalu ditanamkan oleh Ustadz kepada semua mahasiswanya karena mereka kedepannya akan menjadi pejabat-pejabat, tamat S2 dan S3 minimal orang-orang penting di pekerjaannya. Kalau Ustadz mau menerima oleh-oleh kecil tadi maka kedepannya mereka akan menjadikan Ustadz sebagai argumennya dengan demikian Ustadz yang mengajak mereka masuk neraka berarti Ustadz terkena dosanya.

Ajarkan mereka kaum muslimin tadi karena subhanallahu dari guru orang-orang banyak belajar kebaikan dan keburukan. Kalau guru tidak berhati-hati dalam hal ini maka sesungguhnya merekalah yang merusak negara ini sesungguhnya. Ketika guru mau menerima hadiah dari wali murid kemudian ketika murid tadi menjadi pejabat di negara ini, dia mengingat bahwa gurunya tersebut adalah idolanya atau figurnya mau menerima maka ketika dia menjabat diapun dengan gampang menerima hadiah. Thoyyib

Sumber: Ustadz Erwandi Tarmizi

https://www.youtube.com/watch?v=2upagf6AEsw

Posted

in

by