PRASANGKA BAIK KEPADA TEMAN

light sun cloud japan

Pertanyaan:

Apa batasan yang harus kita pahami ketika memutuskan membenci seseorang karena Allah?

Jawaban:

Tentu saja kalau jika kita telah melihat dia berbuat kemaksiatan.

Iman itu bisa naik dan turun sesuai dengan keadaan, semakin ta’at maka semakin tinggi keimanannya. Sedangkan dengan membuka pintu maksiat maka keimanan kita akan turun. Salah satu kaedah pemahaman yang paling penting dari ahlulsunnah waljama’ah adalah iman bertambah dengan keta’atan, iman berkurang dengan kemaksiatan. Dan kata Nabi ﷺ, “Iman itu ada saat masanya drop/ turun maka siapa yang berada pada saat itu istiqamah di jalan Allah maka dia benar”.

Ada saatnya mungkin kita tiba-tiba merasa malas shalat malam, pada saat seperti ini paksakan diri untuk tetap melaksanakan shalat malam. Sampai nanti kita merasakan keimanan kita berada di level yang pertama. Ketika iman teman kita drop lalu kita menasehatinya, meluruskan dan dia malah dia tidak mau mendengar, dia malah membantah atau membangkang maka kita putuskan hubungan dengannya. Hubungan yang diputus adalah hubungan khusus/ ukhuwah yang berdua tetapi ukhuwah Islamiyah yang besar tidak boleh diputus. Seburuk apapun teman kita muslim ukhuwah islamiyahnya ada.

Dia memiliki kalimat: لا إله إلا الله محمد رسول الله ini sudah cukup. Jangan sentuh hal itu dan jangan membalas keburukan dengan keburukan jika dia menggunjing kita maka jangan membalas dengan menggunjingnya juga. Meskipun dia memfitnah kita maka jangan kita balas dengan memfitnahnya, hal tersebut sama saja dengan kebodohan dibalas dengan kebodohan atau dosa dibalas dengan dosa. Apabila pasangan selingkuh maka dia juga selingkuh maka dua-duanya dihukum Allah. Jangan dibales sebuah keburukan dengan keburukan juga karena Allah akan membalas kita sesuai dengan kadar amal kita masing-masing.

Jadi jika sudah diluruskan dengan menasehati tidak mau juga untuk memperbaiki diri maka kita bilang terhadapnya kalau begitu saya putus hubungan karena kita tidak mungkin terus menerus mengurus hal ini saja tetapi yang perlu diingat yaitu setelah menasehati. Jangan pula ketika kita melihat teman kita salah langsung mendoktrin karena hal pertama yang harus kita ingat adalah harus berprasangka baik. Pernyataan para Ulama, mereka sangking luar biasanya menjaga ukhuwahnya jika melihat saudara sesama muslim diatas gunung teriak, “Saya adalah Tuhan kalian yang paling tinggi”, maka mereka akan mengatakan dia lagi membaca ayat.

Coba bayangkan kalimat diatas merupakan kalimat kufur tetapi sebelum mereka memastikannya, hanya sekedar mendengar maka hanya berfikir bahwasannya orang tersebut sedang membaca ayat. Nanti ketika bertemu boleh ditanyakan yang sebenarnya. Bagaimana jika kita hanya melihat teman lewat bersama seorang wanita, sebagian mereka mengatakan, “Kalau saya melihat seorang saudara saya muslim sedang diatas tunggangan unta berdua dengan seorang wanita maka yang pertama akan saya katakan mungkin dia ibunya, mungkin istrinya, mungkin adiknya”. Seseorang diantara  mereka mengatakan, “Kalau di jenggot saudara saya tercium khamar maka saya akan katakan tertumpah minuman keras di jenggotnya”, bukan karena mencium bau khamar lalu menuduh bahwasannya orang tersebut meminumnya. Bayangkan bagaimana mereka menjaga adab ukhuwahnya yaitu dengan berprasangka baik.

Sumber: Ustadz Khalid Basalamah

0

You might also like

No Comments

Leave a Reply