pexels-photo-5717479.jpeg

TIDAK ADA PERAYAAN TAHUN BARU DALAM ISLAM

Nabi ﷺ melarang kita, “siapa yang mengikuti suatu kaum berarti dia sama dengan mereka”, jadi hadist ini keluar karena larangan kita menyerupai orang-orang kafir. Sampai Nabi ﷺ pernah menyuruh para sahabat mengubah cara sisir rambutnya itu karena menyerupai sisirannya orang-orang kafir. Penampilan, gelagat, kita disuruh untuk menjauhi mereka apalagi perayaan tahun baru. Apa masalahnya kalau anda tidak merayakan tahun baru masehi?

Tidak pernah Nabi ﷺ merayakan semua itu dan tidak pernah menyuruh karena sedang tahun baru jadi kaum muslimin yang tinggal di daerah nonmuslim silahkan rayakan tahun baru. Kenapa Nabi ﷺ tidak menyampaikan? Karena ini syariat Allah سبحانه وتعالی itu lengkap, sempurna, bermanfaat semua. Allah tidak akan turunkan syariat kecuali pasti bermanfaat, kenapa Nabi ﷺ tidak suruh?

Bagi teman-teman yang masih semangat melakukan hal-hal seperti ini, kita mau tanyakan kembali kalau tidak merayakan tahun baru kenapa? Butakah mata anda? Adakah yang kurang, rambut anda rontok, tangan anda putus? Tidak ada sesuatu apapun. Alhamdulillah sekarang masa pandemi, sebelum pandemic subhanallah umat Islam memenuhi jalan-jalan, mengikuti tradisi orang-orang nonmuslim, meniup terompet-terompet, petasan sekian jutaan bahkan mungkin bisa milyaran kalau dirupiahkan. Habis begitu saja, yang kalau dibangunkan masjid, bantukan janda-janda, orang-orang miskin bisa dicatat jadi pahala.

Begadang, merayakan di diskotik, di karaoke, di segala macam,لا حول ولا قوة إلا بالله. Teman-teman sekalian, Allah سبحانه وتعالی akan memberikan kepada kita pemimpin yang baik, negara yang makmur, kita juga diberikan kondisi fisik yang sehat, semuanya itu teman-teman akan lengkap Allah berikan satu paket kalau kita bertakwa kepadanya. Sebabnya datang pemimpin dzalim, sebabnya penyakit, sebabnya segala macam jenis hal-hal yang merupakan musibah yang besar yang mengganggu hidup kita karena dosa, tidak ada yang lain.

Sumber: Ustadz Khalid Basalamah