man in black suit holding hands with woman wearing black hijab

MENIKAH DENGAN DUDA ATAU JANDA

Pelajaran penting untuk kita semua kalau seseorang diantara kita menikah dengan janda atau duda, kemudian ada sesuatu yang dia ceritakan tentang pasangannya yang dulu maka kita tidak berhak untuk marah. Itu merupakan masa lalunya seseorang, inilah resikonya jika menikah dengan janda atau duda. Misalnya seorang duda mengatakan, “dulu istri saya itu kalau masak enak sekali”, maka jangan ibu cemburu. Ibu harus mengatakan, “baiklah kira-kira makanan apa yang disuka akan saya coba buat seperti itu rasanya atau yang lebih enak”. Seperti itu dibolehkan, bersaing secara positif tetapi kalau marah dengan dia gara-gara hal tersebut maka tidak boleh.

Disini terbukti sewaktu ‘Aisyah menyinggung Nabi ﷺ agar tidak menemui Khadijah justru Nabi menegurnya, tidak bisa karena Khadijah adalah orang yang lebih baik. Begitu juga kalau orang menikah dengan janda karena ini menikah dengan orang-orang yang sudah punya pasangan terlebih dahulu, kita pada saat hadir di dalam kehidupannya harus kita lebih baik daripada pasangannya yang dulu, tidak ada opsi lain. Berbeda dengan kalau kita menikah dengan bujang atau gadis, mereka tidak punya pengalaman sebelumnya maka kitalah orang yang terbaik menurutnya.

Tapi kalau janda atau duda maka dia bisa banding-bandingkan dengan pasangannya yang dulu. Maka ketika kita hadir dalam kehidupan mereka harus lebih baik daripada pasangan sebelumnya. Itu salah satu konsekuensi dalam masalah rumah tangga.

Sumber: Ustadz Khalid Basalamah